Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Agus Salim mengatakan, matahari akan kembali melintas tepat di atas Ka’bah.

Berdasarkan data astronomi yang didapat Kemenag, fenomena tersebut akan terjadi pada Rabu (27/5) dan Kamis (28/5) sore.

Fenomena itu, kata Agus, bisa dimanfaatkan oleh umat muslim untuk memverifikasi ulang arah kiblat yang merupakan penentu arah salat.

“Peristiwa alam ini akan terjadi pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka’bah,” kata Agus melalui keterangan tertulisnya, Selasa (26/05).

Menurutnya, peristiwa ini dikenal dengan nama Istiwa A’dham atau Rashdul Qiblah. Yaitu, waktu Matahari di atas Ka’bah di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.

“Caranya adalah dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah,” ujarnya.

Lebih jauh Agus menjelaskan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat. Pertama, pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan Lot/Bandul.

“Kedua, permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata. Ketiga, jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, atau Telkom,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *