Jakarta– Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud memerintahkan kepada pemuda muslim yang sudah mampu menikah untuk segera menikah. Perkara bagaimana memilih jodoh terbaik, di dalam Al Quran maupun hadits banyak sekali panduannya.
Ustadz Ahmad Sobiriyanto dalam bukunya yang berjudul, ‘Ya Allah, Mudahkan Rezeki dan Jodohku’ menuliskan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meraih jodoh dan rezeki adalah dengan bertaubat serta beristighfar. Istighfar merupakan permintaan seorang hamba kepada Allah SWT agar segala dosanya ditutup dan diampuni serta tidak mendapatkan hukuman atas dosa-dosa tersebut.
Seperti apa memilih jodoh dalam Islam?
Rasulullah SAW bersabda seperti disebutkan dalam hadits riwayat Al Bukhari:
“Sebaik-baiknya perempuan Quraisy ialah yang paling kasih sayang kepada anak di waktu kecilnya dan yang paling teliti mengurusi suaminya.”
Buku ‘Jodoh: Memilih Jodoh dan Meminang dalam Islam’ oleh Husein Muhammad Yusuf juga menjelaskan ciri-ciri lain dari perempuan yang berakhlak baik dan mulia serta pantas untuk diperebutkan seperti dalam sabda Nabi SAW,
“Sebaik-baiknya perempuan ialah yang apabila engkau lihat, ia menggembirakanmu. Apabila engkau perintah, ia taati, dan ia senantiasa memelihara dirinya dan hartamu dibelakangmu.” Hadits riwayat Ath-Thabrani dan Abdullah bin Salam.
Jodoh dalam Islam, pilihlah karena agamanya. Rasulullah SAW dalam hadits syarif-nya telah memberikan alasan-alasan yang mendorong seseorang untuk nikah. Beliau bersabda,
“Perempuan itu dinikahi karena empat hal. Hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Rebut dan pilihlah perempuan yang beragama. Jika tidak, kedua tanganmu akan lengket ke tanah.” (HR. Al-Bukhari no. 5090).
1. Kebaikan Beragama Sebagai Kriteria Utama
Hal yang manusiawi dalam memilih calon suami atau isteri biasanya lebih cenderung kepada unsur dzahiriah seperti mencari yang tampan atau cantik. Namun diantara sifat-sifat tersebut, lebih utama dijadikan patokan yakni kesungguhan dan konsistensi seorang dalam beragama.
2. Perawan Lebih Utama dari Janda
Bagi setiap laki-laki yang hendak menikahi disarankan mencari perempuan yang perawan, namun ini bukan juga sebuah kewajiban dalam agama. Hal ini boleh saja berlaku untuk wanita, di mana mereka juga bisa mengutamakan lamaran dari laki-laki perjaka.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan:
“Hendaklah kalian menikah dengan perawan, karena mereka lebih segar mulutnya, lebih banyak anaknya dan lebih ridha dengan yang sedikit.” (HR. Ibnu Majah)
Hadits serupa juga disebutkan dalam riwayat Ahmad yang berbunyi:
Dari Anas bin Malik radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Nikahilah wanita yang pengasih dan subur, karena aku berlomba dengan umat lain dengan jumlah kalian.” (HR. Ahmad).