Makanan penyebab kulit berminyak perlu kamu hindari agar wajah bebas masalah. Sebenarnya, faktor penyebab kulit berminyak tidak hanya karena makanan saja, namun juga bisa disebakan karena faktor hormon, tingkat stres, hingga polusi udara.
Konsumsi makanan penyebab kulit berminyak dapat semakin meningkatkan produksi kelenjar minyak, sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan jerawat pada kulit wajah. Oleh karena itu, kamu harus membatasi konsumsi makanan penyebab kulit berminyak tersebut.
Makanan penyebab kulit berminyak jika tidak dihindari akan menimbulkan berbagai masalah pada kulit. Hal ini dapat menjadi pencetus munculnya jerawat, hingga membuat wajah terlihat kusam. Memperhatikan konsumsi makanan sangat penting dalam usaha menjaga kesehatan kulit.
GORENGAN
Makanan penyebab kulit berminyak yang pertama adalah makanan olahan tinggi karbohidrat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat simpleks, seperti roti putih, nasi putih, hingga mie, memiliki risiko 30 persen lebih tinggi mengalami jerawat.
Hal ini disebabkan karena gula yang dimetabolisme dari makanan penyebab kulit berminyak tersebut dapat membuat produksi minyak kulit meningkat. Bila tersumbat, maka akan menimbulkan jerawat.
SUSU ATAU SEJENISNYA
Makanan penyebab kulit berminyak selanjutnya adalah susu. Bahkan penelitian sudah membuktikan hubungan antara susu dan produk olahan susu dengan tingkat keparahan jerawat pada remaja. Riset ini menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi susu atau es krim berbahan dasar susu secara rutin, empat kali lebih berisiko mengalami kulit berminyak dan berjerawat.
Banyak ahli kesehatan yang menganjurkan untuk membatasi konsumsi susu dan produk olahannya bagi kamu yang memiliki kulit berminyak dan berjerawat.
GARAM
Garam merupakan salah satu makanan penyebab kulit berminyak. Garam memang memiliki berbagai fungsi penting untuk kesehatan tubuh, namun terlalu berlebihan mengonsumsinya dapat menyebabkan kulit dehidrasi.
Padahal, saat dehidrasi kulit akan melawannya dengan cara memproduksi lebih banyak minyak. Tidak heran jika kamu terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kandungan garam yang banyak, maka kulit akan lebih berminyak. Oleh karena itu, kurangi campuran garam dalam menu makanan sehari-hari.
MAKANAN SIAP SAJI
Makanan siap saji, seperti hamburger, daging olahan, kentang goreng, minuman bersoda, dan milkshake merupakan makanan tinggi garam, sehingga termasuk ke dalam makanan penyebab kulit berminyak dan memicu jerawat.
Sebuah penelitian di Cina menunjukkan bahwa remaja yang mengonsumsi makanan tinggi lemak dan garam dari makanan siap saji dapat meningkatkan risiko terbentuknya jerawat.
ALKOHOL
Makanan penyebab kulit berminyak dan berjerawat selanjutnya adalah alkohol. Walaupun tidak secara langsung menyebabkan jerawat, konsumsi alkohol dapat memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada.
Konsumsi alkohol menimbulkan reaksi peradangan pada tubuh, termasuk di kulit sehingga meningkatkan risiko jerawat, apalagi bagi pemilik kulit berminyak. Jadi, kamu sebaiknya menghindari makanan penyebab kulit berminyak dan berjerawat ini.
Selain itu, alkohol juga dapat menimbulkan seseorang mengalami dehidrasi, yang akan membuat kulit memproduksi minyak lebih banyak, sehingga dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat.
MAKANAN MANIS
Makanan manis merupakan salah satu makanan penyebab kulit berminyak yang harus kamu hindari. Hal ini berkaitan dengan kandungan gula di dalamnya. Saat kamu mengonsumsi makanan manis, kadar gula darah akan meningkat. Hal ini menyebabkan kelenjar minyak akan berproduksi lebih banyak, membuat ‘kilang minyak’ di wajah makin parah.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi cokelat meningkatkan risiko kulit makin berminyak dan terjadinya jerawat. Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa mengonsumsi 25 gram cokelat sehari meningkatkan jumlah lesi jerawat dalam dua minggu.
Bila kulit kamu adalah tipe kulit berminyak dan rentan berjerawat, ada baiknya membatasi konsumsi cokelat. Selain untuk mengurangi risiko terjadinya jerawat, membatasi konsumsi cokelat juga dapat menurunkan risiko penyakit lainnya seperti diabetes di kemudian hari