Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini melakukan video call dengan seorang perawat RSAL Dr. Ramelan, Surabaya, Jawa Timur. Orang nomor satu itu mendengarkan keluh kesah perawat yang diketahui bernama Sifira Kristingrum.

Di awal perbincangan, Presiden Jokowi langsung menanyakan soal keluarga Fira, sapaan akrab perawat tersebut. Ini menjadi penting karena memang para tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan sulit sekali untuk bisa bertemu dengan keluarganya.

“Kapan terakhir bertemu keluarga? Apakah diizinkan?” tanya Jokowi, di video Youtube Sekretariat Presiden yang dibagikan Sabtu (3/10/2020). Lalu Fira menjawab, dia dibolehkan pulang sebulan sekali usai dinyatakan negatif swab.

“Kami diizinkan pulang setelah 1 bulan di rumah sakit. (Sebelum pulang) kami di swab dan (boleh pulang) kalau dinyatakan negatif Covid-19,” jawab Fira.

Lalu, Jokowi pun penasaran bagaimana penanganan Covid-19 di tempat Fira bertugas. Kebetulan, Fira menceritakan dirinya bertugas di ICU dan sampai sekarang jumlah pasien terus berkurang.

“Puji Tuhan, pak, kita di ICU. Kalau saya ini dengan 16 tempat tidur, 11 ventilator. Cuma yang 2 minggu terakhir ini pasiennya menurun, pak,” lapor Fira. Kemudian Jokowi pun mengucap syukur atas laporan tersebut dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Setelah itu, Jokowi coba menanyakan soal kecukupan fasilitas ketersediaan alat medis dan tenaga medis di tempat Fira bertugas. Fira pun menjawab cukup. Terlebih, mulai bulan ini RSAL Dr. Ramelan mendapatkan bantuan relawan di ICU.

Di pertengahan video call, Jokowi penasaran apa yang dikeluhkan pasien Covid-19 selama masa pengobatan. Fira menjelaskan, kebanyakan pasien merasa takut, terlebih ketika gejala sesak napasnya muncul. “Jadi, kalau pasiennya dalam kondisi sadar dan sesak napas, mereka kebanyakan ngeluh takut,” paparnya.

Di sesi video call ini pun Fira menyampaikan pesan untuk masyarakat maupun untuk Presiden Joko Widodo. “Pesan untuk masyarakat, tolong patuhi protokol kesehatan. Sebab, saat perjalanan pulang, saya masih suka melihat orang-orang berkerumun tanpa masker,” katanya.

Sementara itu, pesan untuk Presiden Jokowi dari Fira lebih ke ungkapan terima kasih. “Terima kasih perhatiannya, pak. Puji Tuhan kemarin sudah kita terima pak, dari bapak. (Pemberian) itu saya aplikasikan untuk lanjut sekolah lagi,” kata Fira.

Mendengar ungkapan tersebut, terlihat jelas di mata Presiden Jokowi mata yang berkaca-kaca. Saat berkata, “Syukur” pun terdengar jelas suaranya bergetar tanda terharu. Fira pun melaporkan bahwa fasilitas yang disediakan pemerintah untuk para tenaga kesehatan terbilang cukup. Makanan tersedia dengan cukup.

Sebelum menyudahi sesi video call, Jokowi menyampaikan apresiasi tertinggi untuk para petugas medis, baik itu dokter, perawat, maupun tenaga kesehatan yang bertugas dengan sangat baik.

“Memang, bekerja menangani Covid-19 ini tidak ringan. Memakai APD sampai 8 jam itu sesuatu yang sangat berat sekali. Oleh sebab itu, sekali lagi saya sangat menghargai, sangat mengapresiasi apa yang oleh Mbak Fira lakukan beserta seluruh rekan-rekan perawat, tenaga kesehatan, dokter semua dalam berjuang terus melawan Covid-19. Semoga semuanya segera cepat selesai,” kata Jokowi.

Fira pun menimpali ungkapan tersebut dengan kalimat pendek tapi penuh makna, “Aamiin, pak. Doa kami senantiasa,” ungkapnya penuh haru. Terlihat di layar wajah Presiden Jokowi tersenyum ke Mbak Fira.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *