Islamktp- Ratusan pegawai federal Amerika Serikat (AS) menggelar unjuk rasa sambil berteriak ‘Kami ingin gaji kami!’ di depan Gedung Putih, Washington DC. Unjuk rasa ini digelar pada hari ke-20 pemerintahan AS tutup sebagian karena tuntutan Presiden Donald Trump untuk anggaran pembangunan tembok Meksiko
Sekitar 800 ribu pegawai pemerintah federal AS harus dirumahkan atau bekerja tanpa bayaran selama shutdown yang terjadi akibat perselisihan Presiden Donald Trump dan anggota Demokrat di Kongres.
Rancangan undang-undang anggaran untuk seperempat departemen pemerintah AS menemukan jalan buntu lantaran dana pembangunan perbatasan AS-Meksiko senilai US$5,7 miliar yang diajukan Trump ditolak Demokrat.
Dalam janji kampanye saat pilpres 2016, Trump berulang kali menjanjikan bahwa Meksiko akan membayar pembangunan tembok perbatasan itu. Namun dalam pernyataan terbaru Trump menegaskan dirinya tidak akan menandatangani rancangan undang-undang apapun untuk membuka kembali pemerintahan federal AS yang tidak meloloskan pendanaan tembok Meksiko.
Elaine Suriano (62) yang seorang ilmuwan pada Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) menyatakan dirinya terpaksa menggunakan tabungan pensiun jika penutupan terus berlanjut dan gajinya tak kunjung dibayarkan.
Tak hanya di Gedung Putih, aksi protes juga menyebar di seluruh AS. Dari Palm Beach, Florida hingga ke New York City dengan tuntutan serupa. Di Ogden, Utah, puluhan pegawai federal yang tidak bekerja berkumpul untuk mendesak diakhirinya penutupan, beberapa memegang poster bertuliskan “Saya TSA [pekerja keamanan transportasi]. Saya dirumahkan. Saya bukan bidak. Saya punya hak pilih!” dan ” 800.000 pengangguran. Menyakiti keluarga dan ekonomi kita.”
Trump tidak berada di Gedung Putih ketika para demonstran tiba. Ia tengah berada di kawasan selatan setelah melakukan perjalanan ke perbatasan AS-Meksiko di McAllen, Texas. Dalam kunjungan tersebut, Trump kembali mengancam akan mengumumkan keadaan darurat nasional jika tak usulan pendanaan tak kunjung disetujui Demokrat.