“Mereka sudah sering katai saya dengan panggilan anjing dan kata kasar lainnnya,” kata Faisal saat ditemui di Mapolsek Galesong Selatan, Jalan Poros Takalar-Gowa, Kabupaten Takalar, Senin (11/2/2019).
Faisal yang saat ini berstatus pegawai honorer di SMPN 2 Galesong Selatan ini mengaku mengenal kelima siswa ini sejak pertama kali mereka bersekolah.
Faisal yang mengenakan kemeja putih ini sempat dipertemukan dengan siswa pengeroyok dirinya. Saat bertemu itulah, Faisal kembali menceritakan pengalamannya saat dikeroyok. Dikatakan Faisal, saat diirnya sedang membersihkan halaman sekolah dia dia dikatai ‘Pole Anjing, Pole Najis’.
“Saya datangi mereka, lalu saya bilang saya ini bukan anjing. Saya ini orang-orang baik kasihan,” terangnya.
Salah seorang siswa terdiam saat mendengar keterangan dari Faisal ini. Sambil menutup mukanya dengan pakaian yang ada di badannya, ia mengaku sebagai salah seorang yang memukul Faisal.
“Iye (iya) sayang pukul Pak,” kata siswa ini yang kembali terdiam di hadapan polisi.
Saat dipertemukan dengan Faisal, tidak satu pun kata permintaan maaf dan penyesalan yang terlontar dari kelimanya. Malahan, ayah siswa yang ikut memukul Faisal, Rasul membantah telah ikut melakukan penganiayaan.
“Saya pukul tapi tidak kena. Mereka (anak-anak) ini yang pukul sampai berdarah,” kata Rasul di lokasi yang sama.
Rencananya, para siswa yang masih berstatus terperiksa ini akan dibawa ke Mapolres Takalar untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak penyidik.