Islamktp- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin heran saat tahu Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyebut-nyebut nama Jokowi ketika pesawat yang ditumpanginya delay. TKN lantas membandingkan tindakan Jansen dengan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, saat mengalami delay.
“Saya teringat dengan kisah anak Presiden yang namanya Gibran, di mana dia pernah mengalamai delay dengan pesawat Citilink dan bahkan kehujanan pula, tapi apakah Gibran menggerutu dan menyalahkan Rini Soemarno (Menteri BUMN)? Ternyata tidak! Dia diam dalam dinginnya air hujan dan menerima peristiwa ini dan tidak menggerutu di sosial media,” kata anggota Tim Penugasan Khusus TKN Jokowi-Ma’ruf, Inas Nasrullah Zubir, Senin (4/3/2019).
Dia mengatakan, Gibran sebagai anak presiden bisa saja menelpon Rini, namun Gibran tak melakukannya. Inas pun mengkritik Jansen yang dinilainya mengumbar arogansi lewat media sosial.
“Padahal bisa saja sebagai anak presiden dia menelepon Rini Soemarno untuk menegur lalu memposting di sosial media, tapi Gibran bukanlah seorang Jansen yang belum jadi apa-apa, sudah begitu ringan mengumbar arogansinya melalui sosial media,” ucap Inas.
Inas lantas mengaitkan peristiwa tersebut dengan dukungan Jansen terhadap Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia menyebut kesalahan atau suatu gangguan bisa dibiaskan sesuka hati seperti halnya Jansen yang menyebut nama Jokowi saat mengalami delay pesawat.
“Logical fallacy menjadi ciri khas kubu Prabowo Subianto, termasuk Prabowo-nya sendiri, di mana suatu kesalahan atau gangguan bisa dibiaskan sesuka hati mereka, contohnya Jansen ini yang mengaitkan delay-nya pesawat Sriwijaya kepada Mentri BUMN, Rini Soemarno dan juga kepada Presiden Jokowi,” tutur Inas.
“Jika logika Jansen tidak sesat, tentunya akan memandang delay tersebut secara lebih sehat, karena bisa saja pesawat di delay, salah satu penyebabnya adalah demi keselamatan penumpang itu sendiri, lalu apakah Jansen tidak mau diperhatikan keselamatannya?” sambung Inas.
Sebelumnya, Jansen sempat menyampaikan protes lewat media sosial karena pesawat Sriwijaya Air yang hendak ditumpanginya delay. Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun ‘dipanggil’ oleh Jansen.
Protes itu disampaikan Jansen lewat video di akun Twitter-nya, Minggu (3/3) pukul 08.21 WIB.
“Hancurrrrr luluh lantah agendaku dibuat Sriwijaya.. Ketimbang emosi di bandara ini bagus viralkan saja biar bisa jadi perbaikan ke depannya. Niat ambil penerbangan paling pagi jam 6, malah jadi delay 3,5 jam! Hancur semua kegiatan di Dairi, dll,” tulis Jansen di Twitter (perkataan Jansen disesuaikan dengan cuitannya).
Dalam videonya, Jansen mengatakan awalnya pesawat delay hingga pukul 07.00 WIB. Namun, kemudian jadwal terbangnya mundur lagi jadi pukul 09.30 WIB. Keterlambatan itupun disebutnya membuat kacau agendanya di Sumatera Utara.
“Sriwijaya sudah diambil alih Garuda, sudah perusahaan pelat merah ini. Jadi Bu Rini Suwandi, tolong lihat ini, saya minta menteri BUMN lihat ini, direktur utama Garuda lihat ini. Kalau perlu Pak Jokowi, lihat ini Pak Jokowi!” ucapnya.
“Jangan dianggap karena saya oposisi kemudian saya dianggap cari cari persoalan. Tidak, ini fakta,” tambah Jansen.
Sriwijaya Air lalu memberi penjelasan. Pihak Sriwijaya mengatakan ada masalah teknis di beberapa pesawat Sriwijaya Air. Oleh sebab itu, perlu ada pengecekan dan perbaikan terlebih dahulu.
“Keterlambatan beberapa penerbangan Sriwijaya Air hari ini terjadi dikarenakan adanya masalah teknis pada beberapa pesawat Sriwijaya Air. Dan demi menjaga keselamatan dalam penerbangan, maka kami memutuskan untuk melakukan pengecekan dan perbaikan terlebih dahulu,” ujar Direktur Utama Sriwijaya Air, Joseph Adriaan Saul, dalam keterangan tertulis, Minggu (3/3)