Anis (50), ibu gadis RO (16) warga Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang tewas dibunuh dua saudara kandungnya mengalami depresi.
Hal tersebut diungkapkan Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri dalam konfrensi persnya, Rabu (13/5/2020).
Dia menuturkan, depresi sang ibu korban terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan psikiater RSUD Prof dr Anwar Makkatutu Bantaeng, dr Imam Subekti.
“Derpresinya itu kemungkinan setelah menyadari anaknya meninggal. Sedangkan pemeriksaan dua tersangka dan anggota keluarga yang lain hasil pemeriksaan kejiwaan dalam kondisi baik,” kata Wawan.
Wawan mengungkapkan, ibu korban seringkali secara tiba-tiba menjerit bahkan menangis sendiri. Saat ini, ibu korban bersama 6 orang keluarganya yang lain masih diamankan ke salah satu ruangan di markas Polres Bantaeng untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Sedangkan untuk dua tersangka yang tak lain kakak kandung korban sendiri telah ditahan di sel markas Polres Bantaeng,” tegasnya. Dia berharap, masyarakat jangan main hakim sendiri, serahkan penegakan hukum kepada pihak yang berwajib.
Sebelumnya diberitakan, aparat kepolisian Polres Bantaeng terpaksa mengamankan sembilan orang dalam satu keluarga di Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, setelah membunuh adik kandungnya dengan sadis dengan menggorok lehernya.
Korban berinisial RO (16) yang merupakan pelajar ini tewas dibunuh keluarga di rumahnya sendiri, Senin (11/5/2020).