Islamktp – Seorang mahasiswa bernama Muhammad Khaidir (23) dikeroyok warga di sebuah masjid di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Khaidir disangka maling. Dia akhirnya tewas.
Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga menuturkan tragedi itu terjadi Senin (10/12) pekan lalu, bermula dari Khaidir ke masjid untuk salat, namun pintunya tertutup lalu Khaidir mencoba ke rumah warga yang bertepatan di sebelah mesjid, Khaidirpun mengetok hingga menggedor rumah YDS dengan maksud minta pintu masjid dibuka.
Gedoran pintu Khaidir ternyata dianggap mengancam oleh pemilik rumah, sehingga YDS lari melalui pintu rumah lain, lalu menuju masjid.
Khaidir yang tak merasa terjadi apa-apa lalu menuju masjid, Di sana sudah ada warga yang berkumpul. Pemuda malang yang dianggap maling itu lalu dipukuli warga karena ada misinformasi dan miskomunikasi yang rumah itu menganggap seolah-olah ada suatu ancaman terhadap dirinya,” tutur AKBP Shinto.
“Hadirnya korban direspons warga dengan provokasi alat pengeras suara dan menimbulkan hadirnya massa dan melampiaskannya dengan melakukan kekerasan dan penganiayaan bersama-sama,” ujar AKBP Shinto.
“Teriakannya ada maling, tapi tidak ada benda dicuri, itu yang memantik warga datang dan melakukan aksi kekerasan. Itu masih berdasarkan informasi tersangka. Kita ingin cover both side kita tidak punya pembanding dan memang butuh pendalaman dari keluarga korban, nanti kita lihat karakter psiklogisnya,” sambungnya.
Shinto masih belum bisa memastikan apakah korban meninggal di dalam masjid atau di luar masjid setelah pengeroyokan itu terjadi. Dia mengatakan masih menunggu hasil autopsi soal kapan pastinya korban meninggal dunia
Hingga saat ini, polisi telah menetapkan 10 orang tersangka yang terlibat dalam aksi pengeroyokan itu. Tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan tersangka lain dalam aksi ini.