ISLAMKTP.COM- Pada waktu kejadian Bom Mall Alam Sutera pihak kepolisian, para pengamat, BNPT dan media berniat untuk mendalami kasus ini menjadi isu terorisme.
Ternyata banyak kelompok atau jaringan terorisme tertentu di Indonesia.
“Namun publik akhirnya dikejutkan oleh kebenaran aktual baru bahwa ternyata pelaku Bom nya adalah Leopard Wisnu Kumala (29) alias Leo dari keturunan Tionghoa dan beragama Katolik. Media akhirnya seperti gagap untuk menata ulang opini.
Menurut Harits, dalam isu terorisme, rakyat Indonesia selama ini dalam kerangkeng sudut pandang yang tendensius dan stigmatis. “Begitu mendengar teroris maka tergambar sosok pelakunya seorang muslim, berjenggot, jidat hitam, celana cingkrang, keluarganya bercadar, memandang Barat (AS) sebagai musuh,” ungkap Harits.
Kata Harits, meski jika ada beberapa orang yang dituduh hendak meledakkan dengan barang bukti material bahan petasan tapi jika punya ciri tersebut maka otomatis label teroris akan disandangnya.
“UU tahun 2003 nomer 15 soal terorisme pun diterapkan untuk menghukum. Jadi, Terorisme akan selalu dimaknai sebagai produk radikalisme dalam agama Islam. Terorisme di Indonesia itu dikenal dengan Islam, ini secara simpel di konstruksi oleh pihak pemerintah melalui aparaturnya dan diaminkan sebagian besar media,” ungkap Harits.
Harits mengungkapkan, datangnya sosok Leopard dalam kasus bom Mall Alam Sutera seperti bisa menghancurkan prasanga buruk terhadap kaum muslim yang identik dengan teroris.
“Leopard seorang dari kketurunan Tionghoa, beragama katolik, pandai membuat bom dengan bahan peledak hight eksplossive jenis Triaceton Triperoxide (TATP) kali pertama di Indonesia terjadi.Leopard melakukan empat kali pengeboman di Alam Sutera meski tidak semua meledak, sejak meledak bom nya di toilet Mall Alam Sutera jelas telah melahirkan teror yang meluas rasa tidak aman bagi pengunjung mall alam sutra, dan teror menjadi cara untuk meraih kepentingan opurtunisnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menyatakan pelaku bukan teroris. “Pelaku tidak terkait dengan jaringan teror yang sudah di targetkan kepolisian selama ini,” ungkapnya.