Belum ditemukannya vaksin virus corona menjadikan orang-orang perlu terus waspada agar tidak terinfeksi. Sementara di sisi lain, pembatasan sosial dan bertahan di rumah dalam waktu lama juga membawa dampak besar bagi kehidupan.

Tentu yang paling dirasakan adalah dampak finansial saat roda perekonomian di banyak negara dipaksa berhenti. Setelah kurva pandemi di sejumlah negara mulai menurun, masyarakat mulai menghadapi kehidupan dengan new normal life.

Kehidupan dimana pembatasan dan menjaga kebersihan sangat penting agar terhindar dari penularan virus. Beberapa adaptasi perlu dilakukan agar seimbang antara ekonomi dan kesehatan bisa berjalan.

THAILAND

Seperti yang dilakukan sebuah restoran bergaya Jepang di Bangkok dengan memberi sekat kepada pengunjung untuk menghindari penyebaran virus corona.

Sekat tersebut dibuat dari rangkaian pipa PVC yang kemudian diberi plastik sebagai pembatas.

Dikutip dari Coconuts (12/5/2020), restoran bernama Penguin Eat Shabu itu sudah mulai buka sejak Senin pekan lalu. Kebijakan menerapkan pembatas kepada pengunjung dilakukan di dua cabangnya yaitu di daerah Ari dan Ratchapruek.

Tanapan Wongchinsri, pemilik restoran menyebut untuk membuat sekat tersebut dia menghabiskan sekitar 300 baht Thailand atau tidak kurang dari Rp. 150.000.

Restoran memasang sekat plastik untuk tamu agar terhindari dari penularan virus corona

Memasang sekat kepada pengunjung menurut Tanapan lebih baik daripada harus masih menutup restorannya. Sebab sejak Februari dia sudah harus menutup restorannya dan memberhentikan karyawannya saat wabah corona mulai menyebar.

Awal Mei, Gubernur Bangkok Aswin Kwanmuan mengeluarkan kebijakan bahwa restoran, bar, toko tukang cukur, dan taman umum adalah di antara delapan jenis tempat yang oleh Otoritas Metropolitan Bangkok bisa kembali beroperasi.

BELANDA

Ide serupa, yaitu memberi sekat untuk pengunjung juga dilakukan sebuah restoran di Belanda. Bedanya, restoran yang berada di luar ruangan itu menyediakan ‘ruang privat’ kabin kaca untuk dua atau tiga orang.

Seperti diberitakan Reuters (6/5/2020), pelayan di restorqn tersebut juga memakai sarung tangan dan pelindung wajah transparan, dan menggunakan papan panjang untuk membawa piring ke kabin kaca untuk memastikan kontak fisik yang minimal dengan pelanggan.

Sementara konsep saat ini sedang diujicobakan untuk keluarga dan teman-teman staf dari restoran bernama ETEN yang merupakan bagian dari pusat seni Mediamatic.

Pengunjung restoran juga bisa menikmati makanan yang diterangi cahaya lilin dengan pemandangan tepi sungai.

“Sangat nyaman, sangat nyaman, enak dan makanannya enak,” kata Janita Vermeulen, yang diundang ke acara makan malam bersama temannya.

Kubikel kaca di Mediamatic Eten ini tawarkan cara baru makan di luar selama masa pandemi korona.

Pemilik restoran menyebut proyek tersebut sebagai ‘Serres Séparées’ (Rumah Kaca Terpisah) karena mereka mengatakan itu terdengar lebih baik dalam bahasa Prancis.

“Kami sekarang belajar bagaimana melakukan pembersihan, bagaimana melakukan layanan, bagaimana mengeluarkan piring-piring kosong lagi dengan cara yang elegan, sehingga Anda masih merasa dirawat dengan baik,” kata Willem Velthoven dari Mediamatic.

Asosiasi restoran Belanda KNH telah mengatakan bahwa bahkan jika restoran diizinkan untuk dibuka kembali dengan kapasitas terbatas dan dengan langkah-langkah keamanan, banyak yang menghadapi kesulitan finansial jika aturan jarak sosial dipertahankan dalam waktu lama.

INDONESIA

Berbeda dengan restoran di negara lain, kebanyakan restoran Indonesia memilih untuk menyediakan layanan pesanan makanan frozen dengan packingan rapat sehingga aman terpapar virus corona.

Makanan frozen ini juga diclaim paling aman karena kita bisa tetap menikmati makanan restoran favorit walaupun harus tetap dirumah.

Kini Ada Makanan Beku dengan 12 Cita Rasa Khas Indonesia Halaman ...
Bensunda Express : Pedas Nendang Tunjang Mercon dan Jambal Asin Pete

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *