Beberapa bulan belakangan, hand sanitizer menjadi kebutuhan penting untuk menjaga kebersihan tangan. Namun, apakah produk yang Anda gunakan benar-benar aman?
Selama pandemi, selalu menjaga kebersihan tangan memang menjadi kebiasaan yang penting dilakukan. Dalam hal ini, mencuci tangan memang menjadi pilihan utama. Meski begitu saat tidak memungkinkan untuk cuci tangan dengan sabun, solusi alternatifnya adalah menggunakan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan.
Melansir dari Medicalxpress, ada banyak jenis hand sanitizer yang dijual di pasaran. Sebagai antisipasi, Anda perlu memastikan keamanan produk yang Anda gunakan.
Gregory Poland, ahli penyakit menular dari Mayo Clinic mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu Anda periksa pada label hand santitizer.
“Anda seharusnya memilih cairan pembersih tangan dengan setidaknya mengandung 60 persen atau 70 persen etil alkohol di dalamnya,” kata Poland.
Meskipun etil alkohol aman dan efektif, beberapa produk mungkin mengandung jenis alkohol lain yang harus dihindari.
“Anda harus menghindari produk pembersih tangan yang mengandung methyl alcohol. Methyl alcohol adalah toksin dan tidak boleh digunakan,” ujar Poland.
“Sayangnya banyak produsen tidak etis menjual produk hand sanitizer yang mengandung ini dengan harga sangat murah,” ucapnya kemudian.
Tak hanya itu, bahan lain yang harus dihindari adalah 1-propanol alcohol yang sama beracunnya.
Hal terakhir yang perlu Anda perhatikan dalam membeli hand sanitizer adalah memeriksa tanggal kedaluwarsa.
Seperti kebanyakan produk, hand sanitizer bisa menjadi kurang efektif karena kandungan alkoholnya akan berkurang dari waktu ke waktu.
“Secara umum, hand sanitizer berbahan dasar etanol memiliki jangka waktu sekitar tiga tahun,” kata Dr. Poland.
Oleh karenanya, ketika tanggal pembuatan sudah melewati batas 3 tahun, Anda disarankan untuk tidak menggunakan produk hand sanitizer tersebut.